Problem :
Dua buah logam A dan B (jenis logam sama) dimasukkan dalam cairan elektrolit yg beda. Logam A dimasukan dalam cairan yg lebih elektrolit daripada logam B. Mana yg akan mengalami korosi lebih dulu/lebih cepat ?
Penyelesaian :
Peristiwa korosi adalah proses elektro kimia dan menyebabkan logam-logam teroksidasi membentuk senyawa, atau dapat dikatakan menurunnya kualitas dari logam tersebut. Suatu logam akan mengalami korosi apabila pada permukaan logam terdapat bagian yang bertindak sebagai anoda dan bagian yang bertindak sebagai katoda. Di anoda terjadi oksidasi atau pelepasan elektron dan dikatoda terjadi reduksi atau pengikatan elektron . Proses korosi ini hanya berlangsung jika proses pelepasan dan pengikatan elektron berjalan secara simultan, jadi pada setiap proses korosi terjadi reaksi oksidasi atau pelepasan elektron oleh logam. Proses pelepasan elektron akan makin cepat atau korosi akan makin cepat jika permukaan logam ada kontak dengan zat-zat yang mudah tereduksi atau mudah menangkap elektron dari logam tersebut. Korosi selalu terjadi di bagian anoda dan bukan di katoda.
Elektrolit : adalah liquid, atau medium yang menghantarkan listrik (mengandung ions). Korosi dengan mudah terjadi dilingkungan yang lembab atau mengandung banyak air. Air yang mengandung ions dan menghantarkan listrik. Semakin besar kandungan ion di dalam suatu elektrolit, akan semakin baik daya hantar listriknya, maka akan semakin cepat pula rate korosi yang akan dihasilkan. Hanya sedikit kasus korosi yang terjadi di kondisi special yang kering seperti di permesinan atau system gas buang (exhaust system). Bila suatu logam besi dicelupkan kedalam air laut, maka air laut itu sendiri merupakan elektolit dan air laut merupakan elektrolit yang sangat baik. Selain air laut, embun atau air yang mudah menyerap partikel-partikel ions atau garam dari permukaan logam atau atmosfer sekitar juga akan membentuk elektrolit yang efektif.
Penjelasan proses elektro kimia dari korosi (disatu logam sejenis) adalah sebagai berikut:
- Secara alamiah sifat besi menghantarkan arus listrik, menyediakan metallic pathway, dan menghasilkan area-area yang anodic (anoda) dan kathodic (katoda), karena adanya perbedaan potensial listrik yang tidak uniform di besi tersebut.
- Ketika besi terendam atau bersentuhan dengan elektrolit seperti air laut atau embun, di area anode, Molekul Besi (Fe) akan mulai bereaksi dengan melepaskan elektronnya sehingga terbentuk ion Fe++.
- Di katoda, saat elektron lepas didalam elektrolit, kemudian terurai menjadi ion positif dan negatif, membentuk 2H2O —> 2H+ + 2O.
- Secara simultan elektron bereaksi dengan hidrogen ion untuk membentuk atom-atom hidrogen, kemudian secara diatomik membentuk gas hidrogen OH-.
- Karena sebuah siklus maka ion Hydroxyl OH- kembali ke anode melalui elektrolit membawa elektron-elektron.
- Ion besi bermuatan postif Fe++ kemudian kembalinya ion hydroxyl ini untuk bergabung bersama membentuk oxide besi (iron hydroxide – Hydrous iron oxide) yang secara umum disebut juga rust atau karat. Formula sederhananya adalah Fe++ + 2OH- —> Fe(OH)2. Sehingga dengan ini cukup jelas bahwa korosi selalu terjadi di bagian anoda dan bukan di katoda.
Kesimpulan :
Korosi akan lebih cepat pada larutan elektrolit kuat karena semakin besar kandungan ion di dalam suatu elektrolit,akan semakin baik daya hantar listriknya, maka akan semakin cepat pula rate korosi yang akan dihasilkan
0 komentar:
Posting Komentar